Friday, August 13, 2010

Straight Edge

Awalnya aku ngerasa buta (seorang bocah polos yang baru melek) bertemu dengan perkumpulan aneh yang mereka sebut "Underground" ngga ngerti apa yang lagi mereka omongin, apa yang lagi mereka lakuin atau apa arti dari botol yang bermerek "chivas" menghiasi pojok distro mereka yang dominan warna hitam.
Sangat ngga tertarik awalnya sampai harus mengenal musik hardcore. Iramanya amburadul dan vokalnya juga teriak-teriak. Cuma karna sebuah permainan hati akhirnya aku mencoba mendalaminya .

Did you know? If you get close with motha'fucking hardcore friends. You got damn brain! Yeah! Dengan gaya slengean mereka, gaya nakal diatas panggung dan tatto yang menjalar seisi tubuh, mungkin akan membuat kamu jadi gilaaaak (awalnya!). 
Pada akhirnya, aku justru punya pengalaman hebat dengan mereka. Dari mulai kelayapan sampai mencoba hal-hal @#$%&!!&*@
.

Yeaah you really really got damn freak! Pasti kamu pernah berpikir, anak-anak underground kayak mereka itu membahayakan....eits, ngga semuanya lagi! Yang aku temuin justru sebaliknya, melindungi dan ngejaga banget. Entah dari sudut mana orang-orang masih memandang underground sebagai lelucon dan sampah masyarakat. Apakah tatto? Pierching? Pakaian yang serba hitam? So, why?

Okey, yang terakhir aku ketemu sama orang Straight Edge. Itu yang mau aku bahas sebenernya. Ini nih salah satu cerita seru setelah mendalami musik hardcore. Kumpulan anak-anak Straight Edge.

Jawaban singkatnya adalah bahwa ini merupakan subkultur yang berpusat di sekitar musik hardcore. Orang yang straight edge itu ngga ngerokok, ngga mengkonsumsi obat-obatan terlarang atau alkohol dan juga ngga memiliki keyakinan atau agama (atheis). Menjadi vegetarian dan ngga makan-makanan hewani, karna itu termasuk larangannya.   
Straight Edge ini bermula pada akhir 1970-an dan awal 1980-an. Sebuah grup band dan anak-anak mulai sesuatu yang tumbuh menjadi sebuah gerakan. 
 
 
Sebelum akhirnya mereka tau apa yang mereka lakukan, mereka ngga ingin seperti apa yang terjadi di sekitar mereka. Penghancuran diri, kebencian diri, rasa sakit dan penderitaan yang disebabkan oleh mentalitas punk. Jadi mereka memulai aturan terpisah dengan memakai X di tangan mereka dan dengan menyanyikan lagu marah mencekal:

"I'm a person just like you
But I've got better things to do
Than sit around and fuck my head
Hang out with the living dead
Snort white shit up my nose
Pass out at the shows
I don't even think about speed
That's something I just don't need
I've got the straight edge"



Satu itu harus hidup terhadap butir masyarakat populer dan hidup dengan aturan dan standar dari diri mereka sendiri dan bukan didikte oleh masyarakat.   
Dipengaruhi oleh Minor Threat dan band lainnya di Washington DC seperti Idles Teen dan SOA, the Boston SS membebaskan diri dari kontrol dan DYS Decontrol dan memperluas kehadiran mereka juga memperluas Straight Edge's dalam genre musik hardcore.

Bisa dibilang ini bentuk positif dari sebuah perkumpulan hardcore. Mereka dengan terang-terangan menolak perilaku zat-zat perusakan diri. Walaupun straight edge sejati pasti ngga punya agama (atheis) tapi kebanyakan itu perkumpulan hardcore diluar negeri.lho!
 Ada yang lebih frontal lagi, mereka menunjukan rasa benci terhadap makanan yang bersifat hewani yang dijual di fastfood. Karna menurut mereka hewan mengandung zat-zat yang bisa menghancurkan tubuh. Itulah alasannya mereka lebih memilih hidup vegetarian. Menurutnya tumbuhan ngga punya banyak zat yang dapat menghancurkan tubuh.

Salah satu bentuk protes Straight Edge

Manusia memang punya banyak cara buat ngisi waktu hidup mereka masing-masing. Anggapan negative terhadap seni musik underground masih jadi trend topic. Entah itu berisi celaan atau kritikan. Hardcore sebenernya didasari oleh jiwa seni yang mendalam dan reaksi mereka tentang kehidupan. Mereka berkarya dan tampil apa adanya. Buat aku ngga salah. karna sekali lagi orang punya banyak cara dan alasan mengisi hidup mereka. Jadi kenapa kita larang dan terus dipandang sebelah mata? Preman ngga bisa disamakan dengan seniman. Underground ngga pernah meng-klaim mereka sebagai preman yang menguasai jalanan. Mereka hanya mencoba memberontak dalam lagu, bukan nyata. So think back about your opinion fellas! 

Anthem of our dreams!

Let me Introduce my self. I'm Marsha, a girl who was just learning to "mature" and have a myriad of obsession. Here's some photos of my friends who have the same obsession and imaging to life, and we thrive in a band called Victim Massacre.